Malinggai Uma Tradisional Mentawai
Kami adalah mantan-mantan pemburu yang telah bertransformasi menjadi pejuang konservasi, berkomitmen melindungi primata langka seperti Mentawai gibbon (Hylobates klossii), the Simakobu (Simias concolor), sombre bellied Mentawai langur (Presbytis potenziani subspecies siberu), and golden bellied Mentawai langur (Presbytis potenizani ssp potenziani) yang hanya ditemukan di Pulau Siberut.Dikepalai oleh Damianus dan dianggotai oleh Ismael, Vincent, dan Mateus, kami memantau populasi primata, menjalin kemitraan strategis, dan menciptakan peluang penghasilan baru bagi masyarakat setempat. Melalui edukasi di sekolah-sekolah dan tur wisata berkelanjutan, kami bertekad menjaga alam dan budaya kami, memastikan kelestarian primata dan kesejahteraan komunitas kami untuk generasi mendatang.
Siapa Kami
Malinggai Uma dikoordinasi oleh individu yang aktif dalam kegiatan di Pulau Siberut. Kami menjalin kemitraan strategis untuk mengoptimalkan sumber daya yang terbatas. Kami rutin memantau primata terancam punah, seperti Owa bilou (Hylobates klossii) dan Simakobu (Simias concolor), serta mencari mata pencaharian alternatif bagi masyarakat setempat untuk mendukung konservasi. Kami juga bekerja dengan para guru untuk menyebarkan pesan konservasi di sekolah-sekolah lokal.
Budaya Terancam
Budaya Mentawai yang kaya dan unik, dengan tradisi, bahasa, dan kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun, semakin terancam oleh perubahan zaman dan aktivitas destruktif seperti perburuan dan penebangan liar. Masyarakat Mentawai memiliki hubungan yang mendalam dengan hutan, yang bukan hanya menjadi sumber pangan dan obat-obatan, tetapi juga pusat spiritual dan budaya. Ritual, seni tato, tarian, serta adat istiadat kami sangat terkait dengan alam sekitar. Ketika hutan hilang, bukan hanya flora dan fauna yang terancam, tetapi juga identitas dan warisan budaya yang menjadi jati diri kami. Melindungi alam Mentawai berarti juga menjaga keberlanjutan budaya yang tak ternilai ini bagi generasi mendatang.
Konflik Perburuan & Penebangan Liar
Konflik perburuan dan penebangan liar di Pulau Siberut mengancam kelestarian primata langka seperti Owa bilou (Hylobates klossii) dan Simakobu (Simias concolor), sekaligus merusak ekosistem yang menjadi sumber penghidupan masyarakat lokal. Aktivitas ini memperparah erosi, mengurangi hasil panen, memicu bencana alam, dan menghilangkan peluang ekonomi dari wisata konservasi. Konflik ini juga mengancam kelangsungan budaya dan tradisi masyarakat yang bergantung pada hutan yang sehat dan lestari.
Upaya
Budaya Mentawai yang kaya dan unik, dengan tradisi, bahasa, dan kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun, semakin terancam oleh perubahan zaman dan aktivitas destruktif seperti perburuan dan penebangan liar. Masyarakat Mentawai memiliki hubungan yang mendalam dengan hutan, yang bukan hanya menjadi sumber pangan dan obat-obatan, tetapi juga pusat spiritual dan budaya. Ritual, seni tato, tarian, serta adat istiadat kami sangat terkait dengan alam sekitar. Ketika hutan hilang, bukan hanya flora dan fauna yang terancam, tetapi juga identitas dan warisan budaya yang menjadi jati diri kami. Melindungi alam Mentawai berarti juga menjaga keberlanjutan budaya yang tak ternilai ini bagi generasi mendatang.
Wisata
Melalui program eco-edu tourism kami, wisatawan dapat menikmati tur bertanggung jawab untuk belajar tentang budaya dan cara hidup masyarakat Mentawai, serta menjelajahi hutan untuk melihat satwa liar seperti Owa bilou (Hylobates klossii) dan Simakobu (Simias concolor). Setiap kunjungan mendukung pelestarian alam, budaya lokal, dan memberikan sumber penghasilan alternatif bagi masyarakat yang selama ini bergantung pada penjualan buah dan sayuran, yang sering kali tidak mencukupi. Ayo bergabung dan alami keindahan Mentawai sambil berkontribusi pada upaya konservasi dan kesejahteraan komunitas lokal.
Penggalangan Dana
Dukung upaya kami melindungi primata langka di Pulau Siberut dengan berkontribusi pada patroli konservasi. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk memperkuat tim, menyediakan peralatan, dan melibatkan masyarakat lokal dalam mencegah perburuan dan penebangan liar. Bersama, kita bisa memastikan Owa bilou (Hylobates klossii) dan Simakobu (Simias concolor) tetap hidup aman di habitat mereka. Mari beraksi demi masa depan primata kita!
Hubungi Kami
Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut mengenai program konservasi dan eco-edu tourism kami, atau untuk berkolaborasi dalam melindungi hutan dan satwa liar di Mentawai.Email kami di atau kunjungi media sosial Malinggai Uma Traditional Mentawai untuk update terbaru!